Beranda · Pertanian · Perikanan · Peternakan · Berita

Embun Upas Merusak Tanaman Kentang

Embun upas yang terjadi saat puncak musim kemarau merusak 200 hektare tanaman kentang di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Embun upas muncul saat suhu udara di bawah nol derajat celcius. Embun pagi pun mengkristal menjadi butiran es.
Sekitar 200 hektare lahan kentang yang mati karena serangan embun upas. Petani mengalami kerugian akibat embun upas itu. Tiap hektare petani sudah mengeluarkan ongkos produksi sekitar Rp 15 juta bahkan lebih. Sehingga, uang tersebut tidak mungkin kembali setelah tanaman kentangnya mati. Embun upas sudah mulai turun sejak awal Agustus 2015 menyebabkan banyak tanaman kentang yang mati seperti terbakar. Embun upas tidak turun setiap hari. Tapi memasuki bulan Agustus sering turun. Tanaman kentang yang terkena embun upas seperti terbakar, daunnya mengering akibat embun upas tersebut.
Petani tidak dapat mengantisipasi datangnya embun upas. Meskipun petani sudah menutup lahan kentang dengan kain kasa dan plastik tapi tanaman kentang tetap saja terkena embun upas. Tingkat kerusakan tanaman kentang tersebut berkisar antara 60-80 persen sehingga mengharuskan para petani memanen dini jika tidak ingin tanaman kentangnya makin rusak. Wilayah yang terkena embun upas biasanya merupakan daerah lembah.  Biasanya umur panen kentang sekitar 4 bulan, tapi karena adanya embun upas, maka baru memasuki usia 3 bulan, sudah di panen. Hasilnya juga tidak maksimal. Dalam satu hektare paling hanya panen hingga 5 ton saja. Padahal, biasanya mampu mencapai kisaran 15 ton.Petani mengalami kerugian akibat dilanda embun upas tersebut.
Fenomena embun upas memang hanya terjadi saat musim kemarau. Disarankan petani menanam komoditas lain selain kentang yang lebih tahan embun upas.
Sumber. Tempo.co

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Embun Upas Merusak Tanaman Kentang"

Post a Comment