Beranda · Pertanian · Perikanan · Peternakan · Berita

Cara Produksi Benih Cabai


Cara produksi benih cabai bisa dilakukan petani cabai dengan memperhatikan syarat-srayat produksi benih cabai. Dengan mengetahui cara produksi benih cabai, petani bisa berbisnis benih cabai yang harganya tidak se-fluktuatif harga cabainya, tidak dipengaruhi oleh cuaca dan bisa memberikan untung sepanjang tahun.
Budidaya cabai
Budidaya cabai untuk produksi benih cabai sama dengan budidaya cabai pada umumnya. Hanya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti isolasi jarak, isolasi waktu, roguing, panen dan lain-lain.
Sumber benih
Benih cabai dapat digolongkan menjadi :
1.    Benih penjenis / Breeder seed (BS)
Benih penjenis diproduksi dan diawasi oleh pemulia tanaman atau instansi yang menanganinya (Lembaga Penelitian atau Perguruan Tinggi). Benih ini digunakan sebagai sumber untuk perbanyakan benih dasar. Khusus untuk benih penjenis tidak dilakukan sertifikasi, tetapi diberikan label yang berwarna putih.
2.    Benih dasar / Foundation seed (FS)
Benih dasar merupakan turunan pertama dari benih penjenis. Benih ini diproduksi dan diawasi secara ketat oleh pemulia tanaman, sehingga kemurniannya dapat dipertahankan. Benih dasar diproduksi oleh Balai Benih (terutama Balai Benih Induk). Proses produksinya diawasi dan disertifikasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). Benih dasar diberi label sertifikasi yang berwarna putih. Untuk memproduksi benih FS, benih asal yang digunakan adalah benih BS.
3.    Benih pokok / Stock seed (SS)
Benih pokok merupakan turunan pertama dari benih dasar atau turunan kedua dari benih penjenis. Produksi benih pokok tetap mempertahankan identitas dan kemurnian varietas serta memenuhi standar peraturan perbenihan maupun sertifikasi oleh BPSB. Benih pokok diproduksi oleh Balai Benih atau pihak swasta yang telah terdaftar dan diberi label sertifikasi yang berwarna ungu. Untuk memproduksi benih SS, benih asal yang digunakan adalah benih FS.
4.    Benih sebar / extention seed (SS)
Benih sebar merupakan turunan pertama dari benih pokok. Produksinya tetap dengan mempertahankan identitas dan kemurnian varietas serta memenuhi standar peraturan perbenihan maupun sertifikasi oleh BPSB. Benih pokok dan benih sebar umumnya diperbanyak oleh Balai Benih atau penangkar benih dengan mendapatkan bimbingan pengawasan dari BPSB. Benih sebar diberi label sertifikasi yang berwarna biru. Untuk memproduksi benih ES, benih asal yang digunakan adalah benih SS.
Isolasi
Syarat isolasi untuk produksi benih cabai adalah 500 meter dari pertanaman cabai lainnya. Jadi, jika benih diproduksi di lahan terbuka, pada jarak radius 500 meter tidak ada tanaman cabai yang lain. Apabila isolasi jarak tidak dapat dilakukan bisa menggunakan isolasi waktu dengan memperhitungkan waktu berbunga yang tidak bersamaan dengan tanaman cabai yang lain.
Roguing
Roguing adalah mencabut atau menghilangkan tanaman simpang, yaitu tanaman yang mempunyai sifat fenotipe yang berbeda dengan benih cabai yang diproduksi. Untuk dapat melakukan teknik roguing yang baik, maka harus diketahui sifat dari varietas cabai sesuai dengan deskripsi dari cabai yang diproduksi
Panen
Proses panen harus memperhatikan potensi tercampur dengan varietas cabai yang lain. Untuk menghindari tercampurnya varietas cabai satu dengan yang lain,maka cabai yang dipanen harus dkumpulkan di tempat terpisah. Selanjutnya proses pemisahan, penjemuran dan pengepakan setiap varietas cabai terpisah dan diberi label sesuai dengan nama varietas cabai yang diproduksi.
Prosesing
Secara manual prosesing benih dapat dilakukan dengan membelah cabai secara membujur, kemudian dikeluarkan benihnya. Benih diambil dari ujung sampai pangkal cabai kemudian dikeringkan.
Prosesing benih cabai juga bisa dilakukan dengan teknik perendaman. Pertama benih cabai dibelah membujur kemudian direndam selama satu malam dalam ember. Pada keesokan harinya, air diputar-putar untuk memisahkan biji dan kulit cabai. Biji cabai akan tenggelam, kecuali biji yang hampa. Pisahkan kulit dan biji kemudian keringkan.
Prosesing lain yang bisa dilakukan yaitu dengan memakai penggiling daging. Penggiling daging yang digunakan terlebih dahulu dihilangkan mata pisaunya sampai tumpul. Cabai-cabai dimasukkan pada penggilinga daging sampai lumat kulit cabainya. Cuci dengan air cabai yang digiling, buang kulit cabai dan ambil biji cabainya untuk dikeringkan
Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan cara diangin-anginkan, kering angin, penjemuran tidak boleh langsung terkena matahari yaitu sekitar pukul 7-10 pagi. Benih yang sudah kering bisa dilihat dari biji yang tidak lengket satu sama lain. Kadar air benih cabai +/- 6% bisa dilakukan pengepakan dengan aluminium foil kemudian di sealer rapat. Setelah di packing tuliskan identitas nama varietas, tanggal panen, berat, KA.
Penyimpanan.
Penyimpanan benih ditempat yang sejuk dengan suhu 15-180 C.
Demikian cara produksi benih cabai, semoga bermanfaat.

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Cara Produksi Benih Cabai "

Post a Comment